Jumat, 30 Oktober 2015

MENELADARI RASULULLAH di Madinah


  A. LATAR BELAKANG HIJRAH
 
           Nabi Muhammad SAW merasakan bahwa Mekah tidak lagi sesuai untuk dijadikan pusat dakwah Islam. Beliau bersama Zaid bin Haritsah hijrah ke Thaif untuk berdakwah. Beliau menjumpai pemuka-pemuka Kabilah Tsaqif dan mengajak mereka untuk memeluk agama Islam. Ajaran itu ditolak dengan kasar . Nabi Muhammad diusir, disoraki dan dikejar-kejar sambil dilempari dengan batu. Kemudian Nabi Muhammad berlindung di bawah pohon anggur di Kebun Utba dan Syaiba (Anak Rabia). Walaupun ia terluka dia tetap sabar dan berlapang dada. 
           Hal ini disadari bahwa semua itu merupakan ujian dan konsekuensi yang harus diterima Nabi Muhammad SAW karena ia telah dipilih sebagai Rosul.
           Selain itu Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah SWT mengalami Isra Mikraj dari Mekah ke Baitul Maqdis di Palestina. kejadian Isra Mikraj terjadi pada malam 17 Rajab tahun ke-11 dari kenabian Rasulullah SAW yang ditempuh dalam waktu satu malam.

Hikmah dari peristiwa Isra Mikraj :
 1. Karunia dan keistimewaan sendiri bagi Nabi SAW
 2. Menambah kekuatan iman dan keyakinan beliau sebagai rosul  Allah
 3.Menjadi ujian tersendiri begi kaum muslimin

B. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAKWAH NABI SAW DI MADINAH  
  1. Nabi SAW mampu mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslimin dengan orang-orang non muslim
 2. Rasulullah berupaya keras menyatu padukan umat untuk mewujudkan masyarakat Islam di Madinah yang adil dan makmur.
 3. Rasulullah berdakwah dengan sikap dan perilaku lemahlembut, tidak memaksa, mengedepankan perdamaian, melindungi orang-orang yang belum sepaham/mengerti tentang Islam dan selalu bermusyawarah dalam segala urusan
4. Rasulullah menjalankan dakwah dengan sungguh-sungguh sesuai petunjuk Al-Qur’an  
        C. MENELADANI STRATEGI DAKWAH NABI DI MADINAH
     1. Nabi SAW membina masyarakat Islam melalui tali persaudaraan (ukhuwah) antara kaum Muhajirin dan Ansar.
     2. Nabi SAW senantiasa memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat Islam yang telah terbina itu terpelihara.
    3. Nabi SAW melatakkan dasar-dasar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat.
  
D. HIKMAH SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
     1. Memberi rasa aman dan tentram serta mempererat ukhuwah islamiyah seperti yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dam Ansar
     2. Menjalin persatuan dan saling menghormati antar agama dengan cara mengadakan perjanjian dan komitmen menepati janji.
     3. Memahami dan memiliki kewajiban agar menjalin hubungan yang baik dengan Allah serta antara manusia dengan manusia
     4. Berpegang teguh kepada Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah
     5. Menumbuhkembangkan tolong-menolong antara yang kuat dengan yang lemah, yang kaya dengan yang miskin, agar umat Islam menjadi satu tubuh yang kuat dan kokoh, tidak dapat dikalahkan musuh yang lain 
    E.SIKAP DAN PERILAKU MUSLIM YANG MENCERMIN DAN DAKWAH RASULULLAH DI MADINAH
      1. Menghargai keberagamaan. Nabi SAW dengan besikap hormat  
      2. Senantiasa bersikap santu dan berperilaku jujur. Nabi SAW dalam selalu mengedepankan kejujuran dan dalam berdakwah selalu menggunakan kata-kata halus, santun, dan tidak kasar
     3. Senantiasa menjalin persahabatan denagn umat seagama dan menjalin persahabatan antara sesama manusia. 
     4. Senantiasa patuh pada aturan / hukum yang berlaku

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar